Fajar membawa ceritamu ke teras rumah
Yang diterangi pelita
Putih luntur bakung dan kamboja
Merekam usia, indah tak terasa
Yang diterangi pelita
Putih luntur bakung dan kamboja
Merekam usia, indah tak terasa
Di balik rimbun pohon kertas
Engkau berdiri sendirian
Menunggu namamu kupanggil
Dan aku bahagia, sekadarnya...
Engkau berdiri sendirian
Menunggu namamu kupanggil
Dan aku bahagia, sekadarnya...
Ah, pagi itu rasaku masih biasa
Setapak debu melegamkan binar bola mata
Mungkin waktu itu pagi terlampau terang
Barangkali ketika itu, aku masih dihujani bintang-bintang
Yang setiap malam kau gantung di atas lautan
Hingga masih kutunggu esok
Seolah ia akan datang
Setapak debu melegamkan binar bola mata
Mungkin waktu itu pagi terlampau terang
Barangkali ketika itu, aku masih dihujani bintang-bintang
Yang setiap malam kau gantung di atas lautan
Hingga masih kutunggu esok
Seolah ia akan datang
Engkau masih disana pagi kemarin
Dengan kesepianmu, ketulusanmu
Dan sebentuk bulan sabit di sisi
Tak lepas menggamit kemanapun kau menuntunku pergi
Dengan kesepianmu, ketulusanmu
Dan sebentuk bulan sabit di sisi
Tak lepas menggamit kemanapun kau menuntunku pergi
Ah, teman..
Waktu itu aku tak tahu
Bahwa ketika tak ada lagi yang kulihat di depan pintu
Aku akan kehilangan diriku
Waktu itu aku tak tahu
Bahwa ketika tak ada lagi yang kulihat di depan pintu
Aku akan kehilangan diriku
Waktu itu aku tak tahu
Aku telah lama cinta padamu
Aku telah lama cinta padamu
Post a Comment